Studi Kasus Penggunaan TikTok Watermark sebagai Pembelajaran Media Sosial di S2 Teknologi Pendidikan UNESA

Seiring dengan berkembangnya teknologi digital, media sosial menjadi salah satu alat penting dalam proses pembelajaran, khususnya dalam konteks pendidikan tinggi. Salah satu platform media sosial yang berkembang pesat adalah TikTok. TikTok, dengan format video pendek dan beragam fitur menarik, tidak hanya menjadi alat hiburan, tetapi juga sarana efektif untuk edukasi. Di Program Studi S2 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), penggunaan TikTok watermark dalam pembelajaran menjadi sebuah pendekatan inovatif dalam mengajarkan keterampilan media sosial, hak cipta, serta etika digital kepada mahasiswa. Dalam studi kasus ini, kami akan melihat bagaimana TikTok watermark dimanfaatkan untuk meningkatkan pembelajaran mengenai media sosial di S2 Teknologi Pendidikan UNESA.
Latar Belakang
TikTok, dengan pengguna aktif lebih dari satu miliar di seluruh dunia, telah menjadi platform yang sangat populer, terutama di kalangan generasi muda. Di dunia pendidikan, TikTok menawarkan berbagai potensi untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Salah satu elemen penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan konten di platform ini adalah watermark, yang menjadi fitur standar pada setiap video yang diunggah ke TikTok. Watermark ini berfungsi untuk memberikan identifikasi pada video dan melindungi hak cipta konten yang diunggah.
Bagi mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan UNESA, penggunaan TikTok watermark tidak hanya mengajarkan mereka untuk membuat konten yang menarik dan relevan tetapi juga menumbuhkan pemahaman tentang pentingnya atribusi, hak cipta, serta etika digital dalam pembuatan dan penyebaran media digital.
Tujuan Penggunaan TikTok Watermark
Penggunaan TikTok watermark dalam pembelajaran di S2 Teknologi Pendidikan UNESA memiliki beberapa tujuan, di antaranya:
- Meningkatkan Pemahaman Etika Digital dan Hak Cipta: Mahasiswa diajarkan untuk memahami pentingnya menghargai karya orang lain serta memastikan bahwa video yang mereka buat atau gunakan tidak melanggar hak cipta.
- Mengembangkan Kreativitas Mahasiswa dalam Pembelajaran: TikTok memberikan mahasiswa kesempatan untuk menciptakan konten kreatif yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik perhatian audiens.
- Menumbuhkan Keterampilan dalam Penggunaan Media Sosial: Dengan membuat konten di TikTok, mahasiswa dapat belajar bagaimana mengelola dan memanfaatkan media sosial untuk tujuan edukasi.
- Mengajarkan Praktik Penggunaan Watermark: Mahasiswa belajar tentang pentingnya watermark untuk melindungi hak cipta dan untuk memberikan atribusi yang tepat pada setiap karya yang mereka buat atau gunakan.
Metode Pembelajaran
Pembelajaran menggunakan TikTok watermark di S2 Teknologi Pendidikan UNESA dilakukan melalui beberapa tahapan yang melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses produksi konten edukasi berbasis video. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil dalam penerapan TikTok watermark:
Pengenalan TikTok sebagai Platform Pembelajaran: Pada tahap awal, mahasiswa diperkenalkan dengan TikTok sebagai alat pembelajaran digital. Mahasiswa belajar bagaimana TikTok dapat digunakan untuk membuat konten yang mendidik dan menghibur, serta pentingnya watermark sebagai tanda identitas dalam video.
Pengajaran Etika Digital dan Hak Cipta: Mahasiswa diberi materi mengenai etika digital, termasuk hak cipta, serta cara menggunakan konten yang berasal dari sumber lain secara sah. Dalam hal ini, watermark TikTok menjadi contoh yang baik untuk memahami bagaimana identitas dan atribusi diberikan dalam konten digital.
Pembuatan Konten TikTok untuk Pembelajaran: Mahasiswa kemudian diminta untuk membuat konten video yang relevan dengan topik yang mereka pelajari di kelas. Mereka harus menyertakan TikTok watermark dalam video mereka untuk memastikan kepemilikan konten dan menjaga hak cipta.
Analisis dan Diskusi: Setelah pembuatan konten, mahasiswa bersama dosen melakukan analisis terhadap video yang dihasilkan. Mereka membahas bagaimana watermark digunakan untuk melindungi konten serta etika yang harus diikuti dalam pembuatan video edukasi.
Penyebaran Konten dan Kolaborasi: Mahasiswa juga diberi kesempatan untuk berbagi konten mereka di platform TikTok dan mengamati interaksi yang terjadi, termasuk umpan balik dari audiens. Ini membantu mereka memahami lebih baik mengenai dinamika media sosial serta pentingnya atribusi yang jelas.
Hasil dan Temuan
Penerapan TikTok watermark sebagai bagian dari pembelajaran di S2 Teknologi Pendidikan UNESA menunjukkan hasil yang positif dalam beberapa aspek:
Pemahaman yang Lebih Baik tentang Hak Cipta: Mahasiswa menunjukkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya menjaga integritas konten digital dan memberikan atribusi yang tepat. Mereka mulai menyadari bahwa watermark tidak hanya berfungsi sebagai tanda kepemilikan tetapi juga sebagai cara untuk menghormati hak cipta orang lain.
Peningkatan Kreativitas Mahasiswa: Mahasiswa menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal kreativitas saat membuat video pembelajaran. Penggunaan TikTok memungkinkan mereka untuk menambahkan elemen multimedia seperti musik, efek visual, dan teks yang membuat video mereka lebih menarik dan mudah dipahami.
Peningkatan Keterampilan dalam Penggunaan Media Sosial untuk Pembelajaran: Mahasiswa lebih terampil dalam memanfaatkan TikTok sebagai alat pembelajaran yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Mereka juga belajar cara membuat konten yang dapat dijangkau oleh audiens yang lebih luas, termasuk komunitas global.
Kesadaran Etika Digital yang Lebih Tinggi: Dengan adanya watermark, mahasiswa menjadi lebih sadar akan pentingnya menghargai konten digital orang lain dan mengikuti pedoman etika dalam penggunaan media sosial.
Kesimpulan
Studi kasus ini menunjukkan bahwa penggunaan TikTok watermark dalam pembelajaran di S2 Teknologi Pendidikan UNESA dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan keterampilan digital mahasiswa. Selain itu, TikTok watermark membantu mahasiswa memahami dan menerapkan etika digital serta hak cipta dalam pembuatan konten edukasi. Integrasi media sosial seperti TikTok dalam pembelajaran memperkaya pengalaman mahasiswa, mendorong kreativitas, dan menumbuhkan kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya konten yang sah dan terhormat dalam era digital ini. Ke depan, penggunaan TikTok watermark dapat menjadi model dalam mendidik generasi muda untuk menjadi pengguna media sosial yang lebih bertanggung jawab dan kreatif.